Sabtu, 13 Februari 2016

Ada Pelangi di Cupangku



Ada pelangi di bola matamu dan memaksa diri tuk bilang "aku sayang padamu"
Inilah lirik lagu yang begitu terkenal, tapi ada juga yang punya pelangi selain dimata kamu yang bikin aku jatuh cinta yaitu Ikan Cupang.
Cupang merupakan ikan yang mempunyai beraneka ragam warna layaknya pelangi, bukan hanya warna yang mirip pelangi tetapi juga siripnya yang berjumbai indah.
Jika pelangi hanya bisa dilihat di langit, beda lagi dengan Ikan Cupang yang bisa kita lihat dimana saja sesuai keinginan kita, seperti di kamar, ruang tamu atau meja kerja. Gimana? Masih suka pelangi daripada Ikan Cupang??Lalu mengapa warna Ikan Cupang bisa warna-warni? Apa karena disulap atau dikutuk penyihir atau di warnai oleh anak-anak kecil yang sukanya menggambar di media manapun? Mari kita cari tahu!.

Berbagai warna-warni indah pada ikan pada dasarnya dihasilkan oleh sel-sel pigmen (chromatophore) yang terletak di dalam kulit ikan. Sel-sel tersebut masing-masing mempunyai nama sesuai dengan jenis-jenis pigmen yang dikandungnya, yaitu: Melanophores, Erythophores, Xanthophores, dan Guanophores atau Iridophores. Melanophores merupakan sel yang mengandung pigmen hitam, atau coklat-hitam yang dikenal sebagai melanin. Erythophores merupakan sel yang mengandung pigmen merah dan xanhothopores berisi pigmen kuning.
Berbeda dengan sel-sel sebelumnya guanophores atau iridophores tidak mengandung pigmen. Alih-alih pigmen,

sel ini mengandung kristal-kristal guanin yang mampu memantulkan atau memendarkan cahaya kedalam komponen warna penyusunnya. Apabila anda melihat tampilan warna metalik pada ikan maskoki atau warna perak pada berbagai jenis ikan tertentu, atau warna pelangi pada ikan cupang, itu merupakan salah satu unjuk kerja dari iridophore. Warna yang dihasilkannya sering disebut sebagai iridesence.
Sel-sel penyadang pigmen ini berbentuk menyerupai bintang. Dengan mengatur sebaran pigmen dalam sel-sel tersebut ikan akan menampilkan warna berbeda tergantung pada “emosinya”. Sebagai contoh mungkin anda pernah menyaksikan keindahan ikan manvis dengan garis-garis hitam vertikal pada tubuhnya. Pada kondisi tertentu garis-garis tersebut tiba-tiba bisa hilang dan ikan berubah menjadi pucat pasi. Perubahan cepat demikian dapat terjadi sebagai akibat pergerakan butiran pigmen melanin dalam sel. Apabila butiran melanin tersebar merata pada seluruh bagian sel, maka sel yang bersangkutan akan dapat menyerap sinar dengan sempurnya, sehingga sel tersebut akan tampak berwarna hitam. Pada saat ikan ketakutan butiran-butiran pigmen ini akan berkumpul didekat pusat atau init sel (nucleus), sehingga ikan yang bersangkutan akan tampak berwarna pucat. Mekanisme pergerakan butiran pigmen pada ikan dikendalikan oleh hormon-hormon tertentu sebagai akibat reaksi terhadap kondisi lingkungan ikan yang berangkutan. Oleh karena itu, ikan bisa tampak berbeda pada kondisi lingkungan berbeda. Pada jenis ikan tetentu hal ini bahkan digunakan sebagai alat kamuflase untuk mengelabui musuh atau pemangsanya. Warna atau pola warna atau corak warna dasar ikan sepenuhnya ditentukan oleh factor genetic ikan yang bersangkutan, yang diwariskan dari tetuanya secara turun temurun.
Tampilan warna ikan selain ditentukan oleh jumlah dan konsentrasi sel-sel warna, juga ditentukan oleh kedalaman letak sel tersebut dalam lapisan kulit. Sebagai contoh, warna biru pada ikan dihasilkan oleh sel warna hitam yang terletak lebih jauh dibawah permukaan kulit ikan.
Warna pada ikan bisa berubah dengan semakin tua ikan tersebut, hal ini sering terjadi misalnya pada ikan koi, dimana warna ikan cenerung memudar setelah tua. Hal ini terjadi karena jumlah sel warna ikan diduga bersifat tetap. Dengan bertambah besarnya tubuh ikan, sel-sel tersebut tidak bisa lagi memenuhi luas permukaan yang harus didukungnya sehingga pada akhirnya warna ikan cenderung memudar. Perubahan juga bisa terjadi sebagai akibat kedudukan sel-sel warna dalam lapisan kulit.. Ikan yang memiliki sel-sel warna (chormatophore) diseluruh lapisan kulit akan cenderung memiliki warna pekat permanen dan stabil, sedangkan chromatophore yang hanya terletak di lapisan permukaan saja bisa hilang setelah waktu tertentu. Sebagai contoh, pada ikan panda muda, akan tampak memiliki warna hitam dipunggungnya yang akan menghilang setelah ikan tersebut berumur 3 tahun. Bahkan pada ikan jenis cichlid, perubahan ini sering terjadi sehingga sering dijumpai ikan golongan cichlid muda berebeda pola warnya dengan ikan cichlid dewasa, seperti misalnya pada jenis ikan Uaru. Perubahan warna sebagai akibat pertambahan usia ini sering dikenal dengan istilah mutasi warna.
Dalam lingkungan akuarium beberapa kondisi tertentu dapat menyebakan sel-sel warna ikan berkontraksi sehinga menghasilkan berbagai tampilan warna berbeda untuk sementara waktu, yaitu:
Peningkatan kadar bahan pencemar dalam air, seperti ammonia, nitrit, dan nitrat. Hal ini akan menyebabkan sel warna berkonraksi sehingga ikan cenderung akan berwarna pucat.pH dan kesadahan. Pigmen merah cenderung akan menyebar merata pada air berkesadah lebih rendah dan ber pH lebih rendah. Sedangkan pimen hitam cenderung menyebar merata pada air berkesadahan lebih tinggi dan ber pH lebih tinggi.Warna latar. Pada warna latar pucat, sel warna ikan akan cenderung berkontraksi agar ikan menyesuiakan warna tubuhnya sepucat mungkin. Sedangkan pada kondisi sebaliknya ikan akan bereaksi sebaliknya pula.Penambahan garam kedalam akuarium dapat pula menyebabkan sel warna ikan berkontraksi. Begitu pula dengan pemberian obat-obatan seperti antibiotik, atau obat-obatan berbahan dasar malchite green.Temperatur. Pada temperatur lebih tinggi sel warna ikan akan berkontraksi sehingga ikan cenderung berwarna lebih pucat.Seperti halnya binatang pada umumnya, termasuk manusia, ikan tidak bisa memproduksi pigmennya sendiri. Pigmen tersebut harus disuplai dari luar tubuhnya. Sedangkan pigmen hanya bisa diproduksi oleh tanaman. Oleh karena itu, agar ikan mampu menonjolkan warnanya dengan optimal, dietnya perlu mengandung pigmen yang diperlukannya. Meskipun demikian perlu diperhatikan bahwa ikan hanya membutuhkan pigmen dalam jumlah seperlunya saja. Pemberian diet pigmen yang berlebih, akan dikeluarkan oleh ikan sebagai kotoran, sehingga tindakan demikian boleh dikatakan hanya akan merupakan tindakan pemborosan, mengingat bahan-bahan demikian biasanya mempunyai harga relatif tinggi. Jadi berbagai jenis Ikan Cupang yang sering kita temukan itu adalah hasil sel pigmennya, bukan karena adanya trik untuk merubahnya agar kita tetap bisa melihat keindahan warna pelangi dari masing-masing Ikan Cupang tersebut. Warna-warna pada Ikan Cupang sendiri dimanfaatkan oleh para pecintanya untuk membedakan Ikan Cupang hias dan Ikan Cupang Aduan. Bagaimana bisa membedakan Ikan Cupang Adu dan Ikan Cupang Hias? baca disini untuk lebih tahu agar kita tidak salah strategi. Hehehe.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar