Rabu, 17 Februari 2016

Ayo Lomba Ikan Cupang

Untuk terus mengenalkan dan meningkatkan eksistensi ikan cupang di masyarakat, Komunitas Mahasiswa Budidaya (Karamba) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Parahyangan Betta Community (PBC) menyelenggarakan kontes ikan Cupang tingkat nasional yang digelar di Pasar Ikan Higenis Gede Bage Kota Bandung pada 19-20 Desember 2015 lalu.


Kontes ikan Cupang ini merupakan kali kedua kontes serupa dilaksanakan oleh Karamba FPIK Unpad. Dengan adanya kontes ikan cupang tingkat nasional ini diharapkan popularitas ikan cupang semakin meningkat sehingga ikan cupang bukan lagi dianggap sebagai ikan murah, namun sudah sebagai ikan yang memiliki nilai ekonomi penting. Dengan demikian, diharapkan ikan cupang dapat menjadi sektor komoditas unggulan ikan hias di Indonesia.

Kontes ikan Cupang ini juga diharapkan dapat menjadi pemacu untuk terus menghasilkan ikan-ikan Cupang kualitas terbaik, sehingga ikan Cupang di Indonesia dapat mampu bersaing di ASEAN Economic Community (AEC) nantinya.

“Selain itu, dengan adanya kontes ikan Cupang ini dapat memberikan kebermanfaatan untuk meningkatkan nilai ekonomi masyarakat seperti pembudidaya ikan Cupang, pembudidaya pakan alami, penghobi dan berbagai pihak lainnya yang tentunya selaras dengan konsep kontes ikan cupang yang diusung yakni ‘From Betta To Million’,” ujar Akhmad Hafiz Kurniawan selaku ketua pelaksana kegiatan kontes cupang ini.

Kontes ini diikuti oleh peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Pontianak, juga peserta dari mancanegara seperti Singapura. Total ikan Cupang yang dikonteskan mencapai 468 ekor.

Kontes ikan Cupang terdiri dari 48 kategori dengan 7 kelas yaitu Kelas Serit, Halfmoon, Plakat, Giant (Super Junior, Junior, Senior), Baby Plakat, Baby Halfmoon, dan Baby Serit. Kontes ini memperebutkan Piala Rektor Universitas Padjadjaran dan uang pembinaan. Pemberian hadiah diberikan kepada peraih juara 1, 2 dan 3 untuk setiap kategorinya, juara pada setiap kelas (grand champion), dan juara umum pada semua kategori.

Edi Sudarjat yang merupakan salah satu juri kontes Cupang ini menjelaskan bahwa untuk dapat menjuarai kontes ikan Cupang maka warna ikan yang diikutkan kontes harus memiliki warna yang terbaik sesuai dengan kategorinya, bentuk tubuh ideal dan proporsional, tidak cacat, dan rapi baik dari fisik maupun dari gaya ikan Cupang yang ditampilkan.

Edi juga berharap kontes ikan Cupang ini dapat rutin diselenggarakan setiap tahunnya, karena kontes ini dapat memacu masyarakat untuk lebih menyukai ikan Cupang. Kontes ini juga dapat memperkenalkan kembali ke masyarakat bahwa ikan Cupang bukanlah hanya sebagai ikan adu yang selama ini dikenal, namun memiliki nilai eksotis tinggi sebagai ikan hias yang cukup diperhitungkan di kancah nasional bahkan internasional, serta dapat meningkatkan polularitas ikan Cupang Indonesia di mata dunia.



Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ujang Subhan,S.Pi.,M.Si yang merupakan dosen FPIK Unpad sekaligus Pembina KKM Karamba FPIK Unpad. Menurutnya, kontes Cupang ini dapat memiliki multi efek kebermanfaatan bagi semua pihak dan merupakan wujud nyata kolaborasi antara akademisi dan praktisi. Bagi mahasiswa tentu penyelenggaraan kontes Cupang ini dapat menjadi ajang pembelajaran untuk lebih memahami teknis dalam pengadaan kontes, dapat lebih memahami jenis dan kategori ikan Cupang dikonteskan, teknis dalam penjurian, dan proses pembelajaran lainnya.

Selain itu kontes Cupang ini juga dapat menjadi ajang pemberian informasi bagi masyarakat tentang ikan hias yang memiliki ekonomi penting khususnya ikan Cupang, sehingga tentunya semakin banyak masyarakat yang memiliki ketertarikan akan ikan hias ini. Dengan adanya kontes ikan Cupang yang diselenggarakan di kota Bandung ini tentu juga dapat semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bandung.

“Diharapkan Bandung juga dapat menjadi pusat kota ikan hias di Indonesia, yang menjadi pendukung Bandung sebagai kota kreatif dunia,” harapnya.*

Rilis oleh: Andri Saputra (mahasiswa FPIK Unpad) / art

Tidak ada komentar:

Posting Komentar